Gerald Situmorang, pria multitalenta ini sedang berada dalam serangkaian tour albumnya yang bertajuk Solitude. Disela-sela kepadatan jadwalnya bersama Barasuara, Gerald dan Tommy Pratomo menjadwalkan tour berjudul Solitour 2016. Malang terpilih menjadi kota pembuka Solitour 2016.
Bertempat di Rumah Opa, Solitour 2016 ini dibuka oleh penampilan gadis manis bergingsul, Steffani BPM. Tak sendiri bermain ukulele, Steffani berduet dengan kekasihnya sendiri, Kutub Boy yang memainkan saxofon. Cocok dengan tour malam itu karena saxofon adalah instrumen yang dimainkan Imot, panggilan akrab Tommy Pratomo.
Setelah Steffani membawakan lima lagu andalannya, tiba saatnya Imot menghipnotis penonton yang penuh sesak di hall rumah opa. Dibuka dengan lagu yang mendapat 3 nominasi dari AMI yaitu Lepaskan Saja. Karnaval dan Boyband Theory adalah lagu yang diciptakan oleh teman-teman dekat Tommy Pratomo yang mengantar kita semakin dalam masuk dalam balutan musik bluesnya.
Malam itu Tommy Pratomo melepas jubah biru yang dikenakannya sebelum membawakan lagu God Send, salah satu trek yang ada dalam albumnya. Tommy sempat curhat bahwa dia punya kenangan dengan seseorang saat Java Jazz, kisah itu tertuang dalam lagu Nadia yang dibawakan setelah lagu Blues More Tommy.
Lagu Hagia dari Barasuara juga masuk dalam songlist yang dibawakan Imot. Tommy meminta tepuk tangan dari penonton dan juga keikut sertaan dalam menyanyikan lagu terakhir yaitu I Won't Stop. Penonton sangat terpukau oleh penampilan Tommy Pratomo yang malam itu mengajak seorang keyboradist lelaki bernama Ivan Alidiyan.
Sorak sorai penonton mengiringi Gerald Situmorang alias Gesit keluar dari backstage. Dengan gitar andalannya si Gesit mulai memainkan lagu Raining Flowers dan Two Worlds. Puzzles in Mind yang menceritakan tentang teka-teki silang menjadi lagu ketiga yang dibawakan. Gerald membawakan lagu Menahan Rindu dan Gone yang bercerita tentang cinta pertamanya.
Rasa kekeluargaan Gerald terhadap kerabatnya dituangkan dalam lagu Familliar Song yang dimainkan sebelum lagu Why. Dalam pembuatan lagu selalu ada perpindahan nada dasar, itulah yang coba disampaikan oleh Gerald lewat lagu Always Changing. Beautiful Story dan Natural Thinker menjadi dua lagu yang dibawakan sebelum lagu terakhir.
Sedikit alunan Sebelah Mata dari ERK dan Memulai Kembali milik Monita Tahalea mengiringi epilog dari songlist Gerald malam itu. Saat Gerald mengucapkan salam perpisahan, penonton serasa belum puas dan meminta Gerald untuk tampil kembali. Bak encore dalam konser Gerald, Tommy, dan Ivan memberikan suguhan kolaborasi yang sangat menakjubkan yang membuat penonton tak akan melupakan malam pertama tour album Solitude.
Setelah kota Malang, Gerald melanjutkan tournya ke Surabaya dan berlanjut ke kota Solo, Jogja, Semarang, Bandung lalu Jakarta. Solitour 2016 malam itu ditutup dengan after party oleh What De Funk.