Sekitar beberapa minggu yang lalu seorang kawan lama menghubungi. Kehidupan modern pertama,- memanfaatkan media komunikasi digital berbasis android, line. Bintang Priyadmadi, sekaligus salah satu artis pada pameran People Nowadays, menanyakan perihal sepuluh hal viral yang sedang terjadi belakangan. Tidak sampai satu jam percakapan berlangsung, terinisiasi juga akhirnya sepuluh hal tersebut versi saya. Tidak bermutu itu pasti. Toh, Bintang Priyadmadi tetap menggelar pameran terlepas mutu atau tidak mutunya obrolan dengan saya.
Senin 3 Oktober 2016 datang juga akhirnya ke pameran People Nowadays yang mengusung tema Modern Life Is. Rasanya begitu tergugah ketika sebelumnya menerima kiriman e-mail press release, kehidupan modern kedua, pameran ini. Pendapat pribadi mengatakan bahwa judul tema Modern Lie Is tentu akan lebih koheren dan representatif. Dengan begitu linear paradoks dapat lebih lincah untuk dihindari.
Hadir di Semeru Art Gallery yang menjadi tempat terpamerkannya karya-karya milik Bintang Priyadmadi, Faizal Rahadi, dan Raja Gama Era ini, sambutan hangat akan langsung diberikan oleh payudara. Ya, payudara. Modern ketiga. Patung manekin yang telanjang diperkosa oleh garis warna-warni penuh.
Beberapa karya lain di antaranya digital painting dan hand painting terpampang rapi dan disiplin pada sisi-sisi tembok. Gambar-gambar estetis. Sedikit momen yang mungkin luput diabadikan di sini adalah, modern keempat, bahwa rapi dan disiplin adalah milik totalitarian. Modern kini adalah.
Karya artis-artis ini banyak mengedepankan tentang bagaimana kehidupan teknologi yang canggih, semakincanggih-banggacanggih-hebohcanggih-mutakhir, telah banyak merongrong kehidupan manusia. Hakikat fungsi bercampur-membaur menjadi suatu simbol dan kendali yang tak lagi bisa dibedakan. Apa yang dapat tertangkap dari pameran People Nowadays bahwasanya kehidupan modern kini semakin sulit membabakkan setiap diskursus secara kontekstual.
Menyita Pandang
Di tengah ruangan terdapat instalasi seni karya Raja Gama Era. Ada sajadah yang dipotong sedemikian rupa menyerupai puzzle. Agama saat ini, di Indonesia apalagi, tidak lagi menjadi sebuah entitas manunggal. Dalam karyanya Raja Gama menggambarkan tentang bagaimana wajah agama tidak lagi menjadi hubungan manusia dengan –Nya. Seperti sajadah yang tak lagi menjadi satu kesatuan kain persegi panjang sebagai media chating, modern kelima, dengan Sang Pencipta. Di dalam kain persegi panjang tersebut kini termuat harga, gengsi, kepentingan, kebanggaan, harga diri, dan modern keenam lainnya.
Pameran People Nowadays: Modern Life Is masih akan berlangsung hingga tanggal 7 Oktober 2016.
Ucapan selamat untuk Bintang Priyadmadi, Faizal Rahadi, dan Raja Gama Era.
- Kami minta maaf karena pada postingan sebelumnya telah salah menyebutkan nama Edwin Faisal yang seharusnya adalah Faizal Rahadi.